Langsung ke konten utama

 


Rindu

Di balik tatapan sendu, rindu tersembunyi bagai kunang-kunang dalam kegelapan malam. Bibir kelu, tak kuasa merajut kata. Namun, rindu takkan pernah diam. Ia punya caranya sendiri untuk menjelma.

Jika kata-kata tertahan di ujung lidah, rindu akan menjelma menjadi tindakan. Tindakan kecil, seperti mengantarkan secangkir teh hangat di pagi hari, atau menyelipkan sepucuk surat cinta di bawah bantal. Tindakan-tindakan kecil ini, meski tanpa kata, mampu menyampaikan rindu yang teramat dalam.

Rindu bagaikan pelukis ulung yang mewarnai dunia dengan sapuan cintanya. Ia melukis senyum di bibir, menerangi mata dengan pancaran kebahagiaan, dan menghangatkan hati dengan rasa sayang yang tak terkira.

Jika rindu tak tersampaikan lewat kata, ia akan menjelma menjadi melodi indah yang mengalun di telinga. Melodi yang membawa kenangan indah, membangkitkan rasa rindu yang kian membara.

Rindu bagaikan kupu-kupu yang menari di taman hati, membawa aroma cinta yang memikat dan menenangkan jiwa. Ia membawa kedamaian dan ketenangan, meredakan rasa gelisah dan keraguan.

Jika rindu tak terungkap lewat tatapan mata, ia akan menjelma menjadi sentuhan lembut yang penuh makna. Sentuhan yang menyampaikan rasa sayang, rasa peduli, dan rasa cinta yang tak terhingga.

Rindu bagaikan pelangi yang menghiasi langit setelah hujan, membawa keindahan dan harapan di tengah kesuraman. Ia membangkitkan semangat dan optimisme, menerangi jalan menuju kebahagiaan.

Jika rindu tak diucapkan, ia akan menjelma menjadi pengorbanan yang tulus dan tanpa pamrih. Pengorbanan yang menunjukkan kekuatan cinta yang tak tergoyahkan oleh rintangan dan waktu.

Rindu bagaikan api yang membakar kalbu, namun menghangatkan jiwa. Ia membakar rasa ragu dan cemas, dan menyalakan api cinta yang kian berkobar.

Rindu takkan pernah pudar. Ia akan selalu ada, menemani setiap langkah, dan mewarnai setiap momen dengan rasa cinta yang tulus dan mendalam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PAHIT MANIS MEMBERI SARAN

  PAHIT MANIS MEMBERI SARAN Memberi saran bagaikan pisau bermata dua. Di satu sisi, niat baik ingin membantu dan berbagi pengalaman mendorong kita untuk menawarkan solusi. Di sisi lain, konsekuensi yang tak terduga sering kali mengiringi, meninggalkan rasa pahit dan getir. Salah satu konsekuensi terberat adalah beban tanggung jawab. Ketika saran kita diadopsi, dan hasilnya tidak memuaskan, bayang-bayang kekecewaan dan kegagalan menghantui. Kita dihadapkan pada pertanyaan, "Apakah ini semua salahku?". Rasa bersalah dan penyesalan pun tak terelakkan. Lebih lanjut, memberi saran kerap dicap sebagai tindakan sok tahu. Kita dianggap seolah memiliki pengetahuan dan kebijaksanaan yang lebih tinggi, seolah kehidupan orang lain perlu diarahkan. Hal ini dapat menimbulkan rasa tersinggung dan memicu perselisihan. Tak jarang, niat baik kita disalahartikan sebagai kritik. Saran yang tulus ditafsirkan sebagai serangan terhadap kemampuan dan pilihan orang lain. Hal ini dapat merusak...

SELINGKUH : SELingan INdah yanG membuat Keluarga tidak utUH

  Bab 1: “Cinta yang Terluka”   Maya: Sang Istri yang Terluka Di sebuah kota kecil yang damai, tinggallah seorang wanita bernama Maya. Matanya yang cokelat hangat menyimpan kisah panjang tentang perjuangan dan pengorbanan. Maya menikah dengan Dharma, pria yang dicintainya sepenuh hati. Mereka membangun rumah tangga sederhana namun penuh kasih sayang. Maya adalah seorang istri yang setia dan penyayang. Dia selalu berusaha menjadi yang terbaik untuk Dharma dan keluarga. Dia bekerja keras membantu suaminya, mengurus rumah tangga, dan membesarkan anak-anak mereka dengan penuh kasih. Dharma, di sisi lain, adalah seorang pria yang tampan dan karismatik. Namun, di balik pesonanya, dia menyimpan rahasia kelam. Dharma diam-diam menjalin hubungan terlarang dengan seorang wanita lain. Maya mulai merasakan ada yang tidak beres dengan pernikahannya. Dharma sering pulang larut malam, menyembunyikan ponselnya, dan menjadi lebih dingin dan acuh tak acuh terhadapnya. Maya mencoba u...

TETAPLAH MENJADI ORANG YANG TIDAK PENTING

  TETAPLAH MENJADI ORANG YANG TIDAK PENTING Di tengah hiruk pikuk dunia yang penuh ambisi dan kesibukan, terkadang kita lupa bahwa kebahagiaan sejati bisa ditemukan dalam kesederhanaan. Menjadi orang yang "tidak penting" bukan berarti merendahkan diri, melainkan tentang memilih fokus yang tepat dalam hidup. Menjauh dari Tekanan Sosial Masyarakat sering kali mendefinisikan nilai seseorang berdasarkan pencapaian, kekayaan, atau status sosial. Hal ini menciptakan tekanan yang mendorong kita untuk terus bersaing dan mencari pengakuan. Menjadi "tidak penting" berarti membebaskan diri dari ekspektasi tersebut dan fokus pada apa yang benar-benar penting bagi kita. Menemukan Kebahagiaan dalam Hal-Hal Kecil Ketika kita tidak terikat pada pencapaian eksternal, kita mulai menghargai momen-momen kecil dalam hidup. Keindahan alam, kebersamaan dengan orang terkasih, atau secangkir teh hangat di pagi hari dapat membawa kebahagiaan yang jauh lebih mendalam daripada pencap...